Selasa, 25 Oktober 2016

KEBERADAAN MANUSIA MELALUI SUATU PROSES.



Allah selalu menciptakan sesuatu secara bertahap, yaitu dengan melalui suatu proses yang berkesinambungan. Manusia misalnya, ia diciptakan tidak langsung dewasa. Tetapi melalui proses yang  bermulai  dari  bentuk air, lalu  menjadi janin, kemudian menjadi bayi, lalu menjadi anak-anak, dan akhirnya menjadi dewasa. Demikian juga dengan tanaman. Dimulai dari biji, kemudian timbul tunas, batang, daun dan seterusnya, sampai akhirnya berbunga atau berbuah.








Yang perlu kita sadari dari fenomena ini ialah, baik atau buruknya kualitas manusia atau pun tumbuhan setelah dewasa nanti, sangat ditentukan oleh proses pemeliharaan atau bekal yang diterimanya dari sejak dini. Kualitas manusia di dunia, ditentukan sejak mulai berada dalam perut ibunya. Si calon ibu ini memakan makanan yang bergizi agar kelak bayinya sehat. Kemudian bayi tersebut diberinya makanan yang baik, serta dilindungi keamanannya supaya menjadi anak yang sehat. Selanjutnya, anak ini dilengkapi dengan gizi dan bekal pendidikan yang cukup, di sekolahkan yang tinggi, sehingga pada akhirnya ia menjadi orang.







Tumbuhan pun demikian.  Pemeliharaannya dari sejak kecil  diberi pupuk, disiram, disiangi, dilindungi dengan anti hama- akan menentukan kualitasnya pada saat ia berbunga atau berbuah nanti.

Demikian pulalah kiranya Allah menjadikan eksistensi manusia di akhirat.

Kualitas manusia di akhirat nanti, akan ditentukan setelah ia melalui proses ujian demi ujian terhadap ketaatannya pada Allah selama hidupnya di dunia.  Jadi jelaslah, kualitas manusia di akhirat nanti, tergantung pada keberhasilan manusia sendiri dalam mengatasi ujian-ujian yang dihadapi, apakah manusia mampu selalu taat mengikuti perintah-perintah~Nya, atau membangkang sebagaimana yang dilakukan iblis ketika diperintahkan sujud kepada Adam.



Barangsiapa taat kepada Allah dan
Rasul~Nya, niscaya Allah memasukkannya
ke dalam  surga.  Dan barangsiapa yang men-
durhakai Allah dan Rasul~Nya dan melanggar
ketentuan-ketentuan~Nya, niscaya Allah me-
masukkannya ke dalam api neraka sedang
ia kekal di dalamnya,  dan baginya
siksa yang menghinakan.
An-Nisaa' (4):13, 14






Sumber : Buku Bahan Renungan Kalbu Ir. Permadi Alibasyah
Gambar : www.pixabay.com



Jumat, 14 Oktober 2016

UNTUK APA MANUSIA HIDUP DI DUNIA ?




Semua manusia , tanpa terkecuali , pasti akan mati. 


Bila demikian, lalu apa sebenarnya yang akan dituju oleh manusia  di alam dunia ini. 


Apakah manusia hidup semata-mata hanya untuk bekerja, berumah tangga, bersenang-senang dengan harta yang dimilikinya, atau berkeluh kesah dalam kemiskinan ....kemudian ia lalu mati tidak berdaya ? 


Apakah setelah mati itu ia akan hilang menguap seperti halnya api obor yang padam ? Atau , apakah manusia yang dilahirkan dalam "ketiadaan" itu akan mati dalam "ketiadaan" pula ? 


Bila ya, apakah berarti hidup manusia di dunia ini sia-sia belaka? Tentu tidaklah demikian. Allah telah berfirman, bahwa manusia akan terus ada dan tidak akan pernah menghilang atau menguap. Manusia akan menjalani kehidupan abadi di akhirat.


Dengan demikian , jelaslah bahwa sesungguhnya yang dituju oleh semua manusia  adalah akhirat !


Cepat atau lambat , suka atau tidak suka , semua manusia pasti akan menuju kesana.






Apakah kalian mengira bahwa Kami 
menciptkan kalian sia-sia, dan bahwa 
sesungguhnya kalian tidak akan di-
kembalikan pada Kami ?
Al-Mu'minun (23) : 115


Apakah manusia mengira,
bahwa ia akan dibiarkan begitu saja 
(tanpa pertanggungjawaban ) ?
Al-Qiyamah (75) : 36


Sesungguhnya hari kiamat akan 
datang (dan) Aku merahasiakan (waktunya)
agar tiap-tiap diri dibalas dengan apa
yang diusahakannya.
Thaahaa (20) : 15


Dan tidaklah kehidupan dunia ini me-
lainkan senda gurau dan main-main.Dan
sesungguhnya akhirat itulah yang se-
benar-benarnya kehidupan, kalau 
mereka mengetahui.
Al-Ankabuut (29) : 64


Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak
 beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sedia-
kan bagi mereka azab yang pedih.
Al-Israa (17) : 10


Dan barangsiapa yang menghendaki kehi-
dupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan
sungguh-sungguh sedang ia adalah mu'min,
maka mereka itu orang-orang yang usaha-
nya dibalas dengan baik.
Al-Israa (17) : 19


Sumber : Buku Bahan Renunga Kalbu Ir.Permadi Alibasyah
Gambar : www.pixabay.com






Senin, 03 Oktober 2016

HIDUP YANG SIA-SIA

Percuma hidup di dunia 
kalau di alam keabadian nanti
 tidak masuk surga



Sumber : Buku Bahan Renungan Kalbu Ir.Permadi Alibasyah
Gambar:www.pixabay.com